Pages

Rabu, 01 Februari 2012

Gel dan Emulsi

Kegiatan 2
Gel dan Emulsi
Tujuan
·         Mengamati sifat gel yang dapat menyimpan zat cair
·         Mengamati bentuk perubahan gel menjadi sol atau sebaliknya
·         Mengamati pencampuran minyak dan air
·         Mencari zat yang dapat mencampurkan minyak dengan air
·         Mencari zat yang paling baik untuk mencampurkan minyak dengan air

A.       Dasar Teori
Emulsi merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi cair dan medium pendispersi cair. Dua jenis cairan dapat membentuk emulsi jika keduanya tidak saling bercampur. Emulsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu emulsi minyak dalam air atau tipe O/W (Oil in Water) dan emulsi air dalam minyak atau tipe W/O (Water in Oil). Dalam hal ini, semua zat yang tidak larut dalam air disebut minyak. Agar dapat membentuk koloid, dalam dua zat yang tidak bercampur ditambahkan suatu pengemulsi (emulgator).
Gel merupakan sistem koloid setengah kaku dengan fase terdispersi cair dan medium pendispersi padat. Gel akan terbentuk jika suatu sol yang fase terdispersinya mengabsorpsi medium pendispersinya sehingga terbentuk sistem koloid yang agak padat.

B.       Alat dan Bahan
No.
Nama Alat dan Bahan yang Digunakan
Jumlah
1.
Kaki tiga
2 buah
2.
Kasa
2 buah
3.
Pembakar
2 buah
4.
Gelas kimia
1 buah
5.
Batang pengaduk
3 buah
6.
Botol semprot
1 buah
7.
Gelas ukur
1 buah
8.
Tabung reaksi sedang
6 buah
9.
Pipet tetes
6 buah
10.
Rak tabung reaksi
6 buah
11.
Label
1 buah
12.
Sumbat gabus untuk menutup tabung
6 buah
13.
Air/Aquades
250 ml
14.
Agar-agar
1 bgks
15.
Cairan empedu ayam
2 buah
16.
Air jeruk nipis
1 ml
17.
Larutan sabun
1 ml
18.
Larutan detergen
1 ml
19.
Minyak goreng
2 ml



C.       Cara Kerja
1.       Emulsi
·         Setiap tabung reaksi diberi nomor dari 1 sampai 6. Pada setiap tabung reaksi diisikan 5 ml air dan 5 tetes minyak goreng. Amati keberadaan lapisan masing-masing.
·         Pada tiap-tiap tabung diberi larutan sebagai berikut:
-         Pada tabung pertama tidak ditambahkan larutan.
-         Pada tabung kedua ditambahkan 5 tetes alkohol.
-         Pada tabung ketiga ditambahkan 5 tetes cairan empedu
-         Pada tabung keempat ditambahkan 5 tetes air jeruk nipis.
-         Pada tabung kelima ditambahkan 5 tetes larutan sabun.
-         Pada tabung keenam ditambahkan 5 tetes larutan detergen.
·         Masing-masing tabung ditutup lalu dikocok dengan kuat selama 10 menit. Simpan kembali masing-masing tabung tersebut ke dalam rak tabung reaksi dan biarkan selama 10 menit jangan sampai terguncang.
·         Amatilah campuran yang jernih, keruh atau sedikit keruh. Adakah garis pembatas yang jelas antara air dan minyak.

2.       Gel
·         Ke dalam gelas kimia dimasukkan 50 ml air dan 1 sendok makan serbuk agar-agar lalu batas permukaan airnya ditandai.
·         Panaskan campuran ini sampai mendidih dengan menggunakan spiritus.
·         Setelah mendidih, dinginkan gelas kimia tersebut beserta isinya. Amati tanda batas dan gelnya.
·         Apabila telah dingin, masukkan lagi 25 ml air pada gelas kimia tersebut dan permukaan airnya diberi tanda batas lagi.
·         Panaskan lagi gelas kimia ini sampai mendidih.
·         Setelah mendidih gelas kimia ini didinginkan lagi, kemudian amati tanda batas dan bentuk gelnya.

D.      Tabel Pengamatan
1.       Emulsi
No. Tabung
Campuran dalam Tabung
Kejernihan Campuran
Kejelasan Garis Pembatas
1
Air + minyak
Jernih
ü
2
Air + minyak + alkohol
Keruh
û
3
Air + minyak + cairan empedu
Keruh
ü
4
Air + minyak + jeruk nipis
Keruh
ü
5
Air + minyak + sabun
Keruh
û
6
Air + minyak + larutan detergen
Sedikit keruh
ü
  
2.       Gel
No.
Yang diamati
Pengamatan
1
Permukaan cairan setelah dipanaskan pertama
Kaku
2
Permukaan cairan setelah ditambah lagi air dan sesudah pemanasan kedua
Gel dan air berpisah/kekakuan berkurang
3
Bentuk gel setelah pemanasan pertama
Cairan menjadi kaku
4
Bentuk gel setelah ditambah lagi air dan sesudah pemanasan kedua
Kekakuan cairan berkurang

E.       Hasil Pengamatan
Dari table emulsi dapat diketahui pencampuran antara air (gugus polar) dan minyak (gugus non-polar) takkan bias jadi (cairan jernih, pembatas jelas) maka dibutuhkan emulgator yaitu alcohol , cairan empedu, jeruk nipis, sabun, dan detergen akan menghasilkan data seperti di table. Dari tabel gel dapat di ketahui permukaan air pada pemanasan pertama berbeda dengan permukaan air pemanasan kedua (di tambahkan air).
·         Pada pemanasan agar-agar bagaimanakah bentuk agar-agar setelah pemanasan kedua?
Pada pemanasan agar-agar ke dua, bentuk agar-agar telah menjadi gel. Sebab, saat gel dipanaskan partikel agar-agar dan air bergerak bebas. Agar-agar akan segera memadat begitu terkena cairan, ia akan menjadi gel saat didinginkan dan akan bisa meleleh lagi jika dipanaskan lagi.  Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar memadat dan saling membentuk. Sedangkan yang membuat agar-agar kenyal karena di dalam agar-agar terdapat bahan gelatin.
·         Jika Anda menyimpan agar-agar di kulkas terlalu lama maka agar-agar tersebut akan berair apa yang menyebabkan hal tersebut? Apakah agar-agar tersebut sudah rusak?
Jika agar-agar disimpan di kulkas terlalu lama, agar-agar akan mencair. Hal ini disebabkan terjadinya kerusakan pada partikel koloid tersebut atau karena terjadinya koagulasi. Pada partikel padatan agar-agar yang terdispersi oleh air, cairannya akan menjadi kaku. Artinya kestabilannya telah tercapai dan bersifat homogen. Namun karena pengaruh suhu, kestabilannya rusak sehingga air akan berpisah dengan padatan gelnya yang menyebabkan agar-agar tersebut akan berair.
·         Bercampurkah air dan minyak, jelaskan?
Tidak, jika air dicampurkan dengan minyak ataupun sebaliknya dan kemudian dikocok, partikel-partikel dari air dan minyak tidak akan menyatu. Diakibatkan karena perbedaan gugus antara kedua zat tersebut yaitu air bergugus polar dan minyak bergugus non-polar maka air dan minyak tidak akan menyatu. Maka dari itu, untuk menyatukannya dibutuhkan zat penghubung yang memiliki dua gugus yaitu polar dan non-polar agar air dan minyak dapat bersatu. Biasanya zat tersebut dinamakan zat pengemulsi atau emulgator.
·         Dari 5 jenis zat pengemulsi yang dicobakan zat manakah yang terbaik untuk mencampurkan air dan minyak? Beri alasan mengapa anda memilih zat tersebut!
Campuran air + minyak + sabun. Karena air merupakan senyawa polar menginduksi awan elektron sabun sehingga dapat membantu larutnya asam lemak/minyak yang juga merupakan senyawa non-polar.
·         Coba Anda jelaskan fungsi empedu di dalam tubuh! Apakah yang terjadi jika tubuh sudah tidak mempunyai empedu lagi, masih bisakah manusia hidup, jelaskan jawabannya!
Empedu adalah cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan, yang disekresikan oleh hepatosit hati pada sebagian besar vertebrata. Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah dalam tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah dan kelebihan kolesterol) serta membantu penyerapan lemak. Jika kantung sudah tidak berfungsi akibat  infeksi, tak ada jalan lain terkecuali harus diangkat dari tubuh. Tapi, pascaoperasi, seseorang tanpa kantung empedu masih bisa hidup normal, tentunya dengan pantangan-pantangan tertentu.
M Nadjib, seorang karyawan swasta di Jakarta, hanya bisa pasrah saat dokter menyatakan bahwa kantung empedunya harus diangkat karena sudah tidak berfungsi akibat infeksi. Meski semula khawatir akan kesehatannya, namun setelah tiga tahun pascaoperasi tersebut pria ini tetap bisa menjalani hidup secara normal tanpa hambatan berarti.

F.        Kesimpulan
Dari table emulsi dapat disimpulkan bahwa dalam pencampuran koloid emulsi, senyawa yang mempunyai gugus yang berbeda yaitu polar dan non polar di butuhkan zat penghubung yaitu emulgator. Dan emulgator yang paling baik dari ke enam campuran tersebut ialah campuran yang ditambahkan sabun.
Dari tabel gel dapat disimpulkan kekakuan cairan atau kekenyalan gel dipengaruhi oleh jumlah konsentrasi padatan gel yang terdispersidalam medium air.

1 komentar: