Kegiatan
2
Gel dan Emulsi
Tujuan
·
Mengamati sifat gel yang
dapat menyimpan zat cair
·
Mengamati bentuk perubahan
gel menjadi sol atau sebaliknya
·
Mengamati pencampuran minyak
dan air
·
Mencari zat yang dapat
mencampurkan minyak dengan air
·
Mencari zat yang paling baik
untuk mencampurkan minyak dengan air
A. Dasar Teori
Emulsi
merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi cair dan medium pendispersi
cair. Dua jenis cairan dapat membentuk emulsi jika keduanya tidak saling
bercampur. Emulsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu emulsi minyak dalam air
atau tipe O/W (Oil in Water) dan emulsi air dalam minyak atau tipe W/O (Water
in Oil). Dalam hal ini, semua zat yang tidak larut dalam air disebut minyak.
Agar dapat membentuk koloid, dalam dua zat yang tidak bercampur ditambahkan
suatu pengemulsi (emulgator).
Gel
merupakan sistem koloid setengah kaku dengan fase terdispersi cair dan medium
pendispersi padat. Gel akan terbentuk jika suatu sol yang fase terdispersinya
mengabsorpsi medium pendispersinya sehingga terbentuk sistem koloid yang agak
padat.
B. Alat dan Bahan
No.
|
Nama Alat
dan Bahan yang Digunakan
|
Jumlah
|
1.
|
Kaki tiga
|
2 buah
|
2.
|
Kasa
|
2 buah
|
3.
|
Pembakar
|
2 buah
|
4.
|
Gelas kimia
|
1 buah
|
5.
|
Batang pengaduk
|
3 buah
|
6.
|
Botol semprot
|
1 buah
|
7.
|
Gelas ukur
|
1 buah
|
8.
|
Tabung reaksi sedang
|
6 buah
|
9.
|
Pipet tetes
|
6 buah
|
10.
|
Rak tabung reaksi
|
6 buah
|
11.
|
Label
|
1 buah
|
12.
|
Sumbat gabus untuk menutup tabung
|
6 buah
|
13.
|
Air/Aquades
|
250 ml
|
14.
|
Agar-agar
|
1 bgks
|
15.
|
Cairan empedu ayam
|
2 buah
|
16.
|
Air jeruk nipis
|
1 ml
|
17.
|
Larutan sabun
|
1 ml
|
18.
|
Larutan detergen
|
1 ml
|
19.
|
Minyak goreng
|
2 ml
|
C. Cara Kerja
1. Emulsi
·
Setiap tabung reaksi diberi
nomor dari 1 sampai 6. Pada setiap tabung reaksi diisikan 5 ml air dan 5 tetes
minyak goreng. Amati keberadaan lapisan masing-masing.
·
Pada tiap-tiap tabung diberi
larutan sebagai berikut:
-
Pada tabung pertama tidak
ditambahkan larutan.
-
Pada tabung kedua ditambahkan
5 tetes alkohol.
-
Pada tabung ketiga
ditambahkan 5 tetes cairan empedu
-
Pada tabung keempat
ditambahkan 5 tetes air jeruk nipis.
-
Pada tabung kelima
ditambahkan 5 tetes larutan sabun.
-
Pada tabung keenam
ditambahkan 5 tetes larutan detergen.
·
Masing-masing tabung ditutup
lalu dikocok dengan kuat selama 10 menit. Simpan kembali masing-masing tabung
tersebut ke dalam rak tabung reaksi dan biarkan selama 10 menit jangan sampai
terguncang.
·
Amatilah campuran yang
jernih, keruh atau sedikit keruh. Adakah garis pembatas yang jelas antara air
dan minyak.
2. Gel
·
Ke dalam gelas kimia dimasukkan
50 ml air dan 1 sendok makan serbuk agar-agar lalu batas permukaan airnya
ditandai.
·
Panaskan campuran ini sampai
mendidih dengan menggunakan spiritus.
·
Setelah mendidih, dinginkan
gelas kimia tersebut beserta isinya. Amati tanda batas dan gelnya.
·
Apabila telah dingin,
masukkan lagi 25 ml air pada gelas kimia tersebut dan permukaan airnya diberi
tanda batas lagi.
·
Panaskan lagi gelas kimia ini
sampai mendidih.
·
Setelah mendidih gelas kimia
ini didinginkan lagi, kemudian amati tanda batas dan bentuk gelnya.
D. Tabel Pengamatan
1. Emulsi
No. Tabung
|
Campuran dalam Tabung
|
Kejernihan Campuran
|
Kejelasan Garis Pembatas
|
1
|
Air
+ minyak
|
Jernih
|
ü
|
2
|
Air +
minyak + alkohol
|
Keruh
|
û
|
3
|
Air
+ minyak + cairan empedu
|
Keruh
|
ü
|
4
|
Air +
minyak + jeruk nipis
|
Keruh
|
ü
|
5
|
Air
+ minyak + sabun
|
Keruh
|
û
|
6
|
Air +
minyak + larutan detergen
|
Sedikit
keruh
|
ü
|
2. Gel
No.
|
Yang diamati
|
Pengamatan
|
1
|
Permukaan
cairan setelah dipanaskan pertama
|
Kaku
|
2
|
Permukaan
cairan setelah ditambah lagi air dan sesudah pemanasan kedua
|
Gel dan air berpisah/kekakuan
berkurang
|
3
|
Bentuk
gel setelah pemanasan pertama
|
Cairan
menjadi
kaku
|
4
|
Bentuk gel
setelah ditambah lagi air dan sesudah pemanasan kedua
|
Kekakuan cairan berkurang
|
E. Hasil Pengamatan
Dari
table emulsi dapat diketahui
pencampuran
antara air (gugus
polar) dan minyak (gugus non-polar) takkan
bias
jadi (cairan
jernih,
pembatas
jelas) maka dibutuhkan
emulgator
yaitu alcohol ,
cairan
empedu,
jeruk
nipis,
sabun,
dan
detergen
akan menghasilkan
data seperti di table. Dari tabel gel dapat di ketahui
permukaan air
pada pemanasan pertama berbeda dengan permukaan air pemanasan
kedua (di
tambahkan air).
·
Pada
pemanasan agar-agar bagaimanakah bentuk agar-agar setelah pemanasan kedua?
Pada pemanasan agar-agar ke
dua, bentuk agar-agar telah menjadi gel. Sebab, saat gel dipanaskan partikel
agar-agar dan air bergerak bebas. Agar-agar akan segera memadat begitu terkena
cairan, ia akan menjadi gel saat didinginkan dan akan bisa meleleh lagi jika
dipanaskan lagi. Ketika didinginkan,
molekul-molekul agar-agar memadat dan saling membentuk. Sedangkan yang membuat
agar-agar kenyal karena di dalam agar-agar terdapat bahan gelatin.
·
Jika
Anda menyimpan agar-agar di kulkas terlalu lama maka agar-agar tersebut akan
berair apa yang menyebabkan hal tersebut? Apakah agar-agar tersebut sudah
rusak?
Jika agar-agar disimpan di
kulkas terlalu lama, agar-agar akan mencair. Hal ini disebabkan terjadinya
kerusakan pada partikel koloid tersebut atau karena terjadinya koagulasi. Pada
partikel padatan agar-agar yang terdispersi oleh air, cairannya akan menjadi
kaku. Artinya kestabilannya telah tercapai dan bersifat homogen. Namun karena
pengaruh suhu, kestabilannya rusak sehingga air akan berpisah dengan padatan
gelnya yang menyebabkan agar-agar tersebut akan berair.
·
Bercampurkah
air dan minyak, jelaskan?
Tidak, jika air dicampurkan
dengan minyak ataupun sebaliknya dan kemudian dikocok, partikel-partikel dari
air dan minyak tidak akan menyatu. Diakibatkan karena perbedaan gugus antara
kedua zat tersebut yaitu air bergugus polar dan minyak bergugus non-polar maka
air dan minyak tidak akan menyatu. Maka dari itu, untuk menyatukannya dibutuhkan
zat penghubung yang memiliki dua gugus yaitu polar dan non-polar agar air dan
minyak dapat bersatu. Biasanya zat tersebut dinamakan zat pengemulsi atau
emulgator.
·
Dari
5 jenis zat pengemulsi yang dicobakan zat manakah yang terbaik untuk
mencampurkan air dan minyak? Beri alasan mengapa anda memilih zat tersebut!
Campuran air + minyak +
sabun. Karena air merupakan senyawa polar menginduksi awan elektron sabun
sehingga dapat membantu larutnya asam lemak/minyak yang juga merupakan senyawa
non-polar.
·
Coba
Anda jelaskan fungsi empedu di dalam tubuh! Apakah yang terjadi jika tubuh
sudah tidak mempunyai empedu lagi, masih bisakah manusia hidup, jelaskan
jawabannya!
Empedu adalah cairan bersifat
basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan, yang disekresikan oleh hepatosit
hati pada sebagian besar vertebrata. Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah
dalam tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah dan kelebihan
kolesterol) serta membantu penyerapan lemak. Jika kantung sudah tidak berfungsi
akibat infeksi, tak ada jalan lain terkecuali harus diangkat dari tubuh.
Tapi, pascaoperasi, seseorang tanpa kantung empedu masih bisa hidup normal,
tentunya dengan pantangan-pantangan tertentu.
M Nadjib, seorang karyawan swasta di Jakarta, hanya bisa pasrah saat dokter menyatakan bahwa kantung empedunya harus diangkat karena sudah tidak berfungsi akibat infeksi. Meski semula khawatir akan kesehatannya, namun setelah tiga tahun pascaoperasi tersebut pria ini tetap bisa menjalani hidup secara normal tanpa hambatan berarti.
M Nadjib, seorang karyawan swasta di Jakarta, hanya bisa pasrah saat dokter menyatakan bahwa kantung empedunya harus diangkat karena sudah tidak berfungsi akibat infeksi. Meski semula khawatir akan kesehatannya, namun setelah tiga tahun pascaoperasi tersebut pria ini tetap bisa menjalani hidup secara normal tanpa hambatan berarti.
F.
Kesimpulan
Dari
table emulsi dapat disimpulkan bahwa dalam pencampuran koloid
emulsi, senyawa
yang mempunyai gugus yang berbeda
yaitu polar dan
non polar di butuhkan zat penghubung yaitu emulgator. Dan
emulgator yang paling baik dari ke enam campuran tersebut ialah campuran yang
ditambahkan sabun.
THX :D
BalasHapus